Kepemimpinan PLS
KEPEMIMPINAN
OLEH:
KASNI ( 215
130 009)
Dosen Pembina:
Drs. Muh.
Nasir
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa,karena atas rahmat dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya.Adapun judul dari makalah ini adalah ”Kepemimpinan”.
Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kepemimpinan
PLS.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah yang bersangkutan yang telah
memberikan tugas terhadap penyusun.
Penyusunan makalah ini jauh dari sempurna.Dan ini merupakan
langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena keterbatasan waktu
dan kemampuan penyusun, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa
penyusun harapkan. Semoga makalah inidapat berguna bagi penyusun pada khususnya
dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
Parepare, 06 Mei 2017
Penyusun
Sy. Nurjamila
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR
ISI............................................................................................................................... ii
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah.................................................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah............................................................................................................ 1
C. Tujuan
Penulisan.............................................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kepemimpinan............................................................................................... 2
B. Masalah
Kepemimpinan................................................................................................... 4
C. Peran
Kepemimpinan Dalam Pengambilan Keputusan.................................................... 5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................................... 9
B. Saran................................................................................................................................ 9
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................................. 10
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Dalam
suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi
secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat
membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam
organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti
perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan
mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen
adalah kepemimpinan (leadership) (Siagian, 1980).
Dengan
berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan
dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relative pelik
dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil
keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Dalam kenyataannya para
pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas
kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Para pemimpin
juga memainkan peranan penting dalam membantu kelompok, organisasi atau
masyarakat untuk mencapai tujuan mereka
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
arti sebuah kepemimpinan?
2. Apa
masalah kepemimpinan?
3. Bagaimana
peran kepemimpinan dalam pengambilan keputusan?
C.
TUJUAN
PENULISAN
1. Mengetahui
arti dari kepemimpinan.
2. Mengetahui
masalah yang dihadapi seorang pemimpin dan cara mengatasinya.
3. Mengetahui
cara pengambilan keputusan seoramh pemimpin.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan
adalah adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang
diorganisasi ke arah pencapaian tujuan. Dalam pengertian lain kepemimpinan
adalah kemampuan dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai
pimpinan satuan kerja untuk mempengaruhi orang lain, terutama bawahannya, untuk
berfikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif
ia memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.
Beberapa teori telah dikemukakan para ahli manajemen
mengenai timbulnya seorang pemimpin. Teori yang satu berbeda dengan teori yang
lainnya. Ada tiga teori yang paling menonjol yaitu sebagai berikut :
1.
Teori
Genetis
Inti dari teori ini tersimpul dalam
mengadakan “leader are born and not made”. Penganut teori ini mengatakan bahwa
seorang pemimpin ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin. Dalam keadaan
bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akan menjadi pemimpin
karena ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan ia
menjadi pemimpin.
2.
Teori
Sosial
Jika teori genetis mengatakan bahwa
“leaders are born and not made”, maka penganut social mengatakan sebaliknya
yaitu “leaders are made and not born”.Penganut teori ini berpendapat
bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan
untuk itu.
3.
Teori
Ekologis
Teori ini merupakan penyempurnaan
dari kedua teori genetis danteori sosial. Penganut-penganut teori ini
berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada
waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan. Teori ini menggabungkan
segi-segi positif dari kedateorigenetis dan teorisosial dan dapat dikatakan
teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan. Namun demikian
penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan
secara pasti apa faktor-faktor yang menyebabkan seseorang timbul sebagai
pemimpin yang baik.
Pemimpin
harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan
sanggup bertanggung jawab seorang pemimpin memiliki beberapa peran/fungsi
kepemimpinan sebagai berikut:
1. Fungsi
Perencanaan
Seorang pemimpin perlu membuat
perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi diri sendiri selaku
penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi.
2. Fungsi
memandang ke depan
Seorang pemimpin yang senantiasa
memandang ke depan berarti akan mampu mendorong apa yang akan terjadi serta
selalu waspada terhadap kemungkinan. Seorang pemimpin harus peka terhadap
perkembangan situasi baik di dalam maupun diluar organisasi sehingga mampu
mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik yang kecil maupun yang besar.
3. Fungsi
pengembangan loyalitas
Untuk mencapai kesetiaan ini, seorang
pemimpin sendiri harus memberi teladan yang baik dalam pemikiran, kata-kata,
maupun tingkah laku sehari-hari yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin
sendiri tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu
tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
4.
Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan fungsi
pemimpin untuk senantiasa meneliti kemampuan pelaksanaan rencana agar semua
kegiatan kembali berlangsung menurut rel yang elah ditetapkan dalam rencana .
5.
Fungsi mengambil keputusan
Banyak pemimpin yang menunda untuk
melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani
mengambil keputusan. Metode pengambilan keputusan dapat dilakukan secara
individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul
tertulis dan lain sebagainya.
6.
Fungsi memberi motivasi
Pemimpin harus dapat memberi
semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar rajin bekerja dan
menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi yang dipimpinnya. Pemberian
anugerah yang berupa ganjaran, hadiah, piujian atau ucapan terima kasih sangat
diperlukan oleh anak buah sebab mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya
diperhatikan dan dihargai oleh pemimpinnya.
B. MASALAH KEPEMIMPINAN
Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin bersikap,
berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang
untuk melakukan sesuatu. Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin
yang positif dan negatif, dimana perbedaan itu didasarkan pada cara dan upaya
mereka memotivasi karyawan.
Apabila pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan pada
imbalan atau reward (baik ekonomis maupun nonekonomis) berart itelah digunakan
gaya kepemimpinan yang positif. Sebaliknya jika pendekatannya menekankan pada
hukuman atau punishment, berarti dia menerapkan gaya kepemimpinan negatif.
Selain gaya kepemimpinan di atas masih terdapat gaya lainnya :
- Otokratis
Kepemimpinan seperti ini menggunakan
metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan
strukturnya. Kekuasaan sangat dominan digunakan. Memusatkan kekuasaan dan
pengambilan keputusan bagi dirinya sendiri, dan menata situasi kerja yang rumit
bagi pegawai sehingga mau melakukan apa saja yang diperintahkan. Kepemimpinan
ini pada umumnya negatif, yang berdasarkan atas ancaman dan hukuman. Meskipun
demikian, ada juga beberapa manfaatnya antaranya memungkinkan pengambilan
keputusan dengan cepat serta memungkinkan pendayagunaan pegawai yang kurang
kompeten.
b. Partisipasif
Lebih banyak mendesentrelisasikan
wewenang yang dimilikinya sehingga keputusan yang diambil tidak bersifat
sepihak.
c. Demokrasi
Ditandai adanya suatu struktur yang
pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif.
d. Kendali Bebas
Pemimpin memberikan kekuasaan penuh
terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat
pasif. Yaitu Pemimpin menghindari kuasa dan tanggung- jawab, kemudian
menggantungkannya kepada kelompok baik dalam menetapkan tujuan dan
menanggulangi masalahnya sendiri.
Dilihat dari orientasi si pemimpin, terdapat dua gaya
kepemimpinan yang diterapkan, yaitu gaya konsideral dan struktur, atau dikenal
juga sebagai orientasi pegawai dan orientasi tugas. Beberapa hasil penelitian
para ahli menunjukkan bahwa prestasi dan kepuasan kerja pegawai dapat
ditingkatkan apabila konsiderasi merupakan gaya kepemimpinan yang dominan.
Sebaliknya, para pemimpin yang berorientasi tugas yang terstruktur, percaya
bahwa mereka memperoleh hasil dengan tetap membuat orang-orang sibuk dan
mendesak mereka untuk berproduksi.Pemimpin yang positif, partisipatif dan
berorientasi konsiderasi,tidak selamanya merupakan pemimpinyan terbaik.
C.
PERAN
KEPEMIMPINAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Kepemimpinan
seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap
pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab
terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Dilain hal, pengambilan
keputusan dalam tinjauan perilaku mencerminkan karakter bagi seorang pemimpin.
Oleh sebab itu, untuk mengetahui baik tidaknya keputusan yang diambil bukan
hanya dinilai dari konsekuensi yang ditimbulkannya. Melainkan melalui berbagai
pertimbangan dalam prosesnya. Kegiatan pengambilan keputusan merupakan salah
satu bentuk kepemimpinan, sehingga:
1. Teori
keputusan meupakan metodologi untuk menstrukturkan dan menganalisis situasi
yang tidak pasti atau berisiko, dalam konteks ini keputusan lebih bersifat
perspektif daripada deskriptif
2. Pengambilan
keputusan adalah proses mental dimana seorang manajer memperoleh dan
menggunakan data dengan menanyakan hal lainnya, menggeser jawaban untuk
menemukan informasi yang relevan dan menganalisis data; manajer, secara
individual dan dalam tim, mengatur dan mengawasi informasi terutama informasi
bisnisnya
3. Pengambilan
keputusan adalah proses memlih di antara alternatif-alternatif tindakan untuk
mengatasi masalah.
Dalam
pelaksanaannya, pengambilan keputusan dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu:
proses dan gaya pengambilan keputusan.
1. Proses
pengambilan keputusan
Prosesnya dilakukan melalui beberapa tahapan seperti:
a.
Identifikasi masalah
b.
Mendefinisikan masalah
c.
Memformulasikan dan mengembangkan alternative
d.
Implementasi keputusan
e. Evaluasi
keputusan
2. Gaya
pengambilan keputusan
Selain
proses pengambilan keputusan, terdapat juga gaya pengambilan keputusan. Gaya
adalah lear habit atau kebiasaan yang dipelajari. Gaya pengambilan keputusan
merupakan kuadran yang dibatasi oleh dimensi:
a.
Cara berpikir, terdiri
dari:
·
Logis dan rasional; mengolah informasi secara
serial
·
Intuitif dan kreatif; memahami sesuatu secara
keseluruhan.
b.
Toleransi terhadap
ambiguitas
·
Kebutuhan yang tinggi untuk menstruktur informasi
dengan cara meminimalkan ambiguitas
·
Kebutuhan yang rendah untuk menstruktur informasi,
sehingga dapat memproses banyak pemikiran pada saat yang sama.
Kombinasi
dari kedua dimensi diatas menghasilkan gaya pengambilan keputusan
seperti:
a.
Direktif = toleransi ambiguitas rendah dan mencari
rasionalitas. Efisien, mengambil keputusan secara cepat dan berorientasi jangka
pendek
b.
Analitik = toleransi ambiguitas tinggi dan mencari
rasionalitas. Pengambil keputusan yang cermat, mampu menyesuaikan diri dengan
situasi baru
c.
Konseptual = toleransi ambiguitas tinggi dan
intuitif. Berorientasi jangka panjang, seringkali menekan solusi kreatif atas
masalah
d.
Behavioral = toleransi ambiguitas rendah dan
intuitif. Mencoba menghindari konflik dan mengupayakan penerimaan.
Berdasarkan
uraian di atas, maka berikut adalah upaya-upaya yang perlu ditempuh seperti:
1.
Cerna masalah
Sejalan dengan peran kepemimpinan,
maka terdapat perbedaan antara permasalahan tentang tujuan dan metode. Dalam
kondisi seperti ini peran pemimpin adalah mengambil inisiatif dalam hubungannya
dengan tujuan dan arah daripada metode dan cara.
2.
Identifikasi alternative
Kemampuan untuk memperoleh alternativ yang relevan
sebanyak-banyaknya.
3.
Tentukan proritas
Memilih diantara banyak alternativ
adalah esensi dari kegiatan pengambilan keputusan.
4.
Ambil langkah
Upaya pengambilan keputusan tidak
berhenti pada tataran pilihan, melainkan berlanjut pada langkah implementasi
dan evaluasi guna memberikan umpan balik.
Pengambilan
keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab
itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan
ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan
keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan,
komisi, referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya.
Dalam
setiap pengambilan keputusan selalu diperlukan kombinasi yang sebaik-baiknya
dari :
a.
Perasaan, firasat atau intuisi
b.
Pengumpulan, pengolahan, penilaian dan interpretasi
fakta-fakta secara rasional - sistematis.
c.
Pengalaman baik yang langusng maupun tidak
langsung.
d. Wewenang
formal yang dimiliki oleh pengambil keputusan.
Dalam
pengambilan keputusan seorang pemimpin dapat menggunakan metode - metode
sebagai berikut:
a. Keputusan
- keputusan yang sifatnya sederhana individual artinya secara sendirian.
b. Keputusan-keputusan
yang sifatnya seragam dan diberikan secara terus menerus dapat diserahkan
kepada orang-orang yang terlatih khusus untuk itu atau dilakukan dengan menggunakan
komputer.
c. Keputusan-keputusan
yang bersifat rumit dan kompleks dalam arti menjadi tanggung jawab masyarkat
lebih baik diambil secara kelompok atau majelis.
Keputusan-keputusan
yang bersifat rumit dan kompleks sebab masalahnya menyangkut perhitungan - perhitungan
secara teknis agae diambil dengan bantuan seorang ahli dalam bidang yang akan
diambil keputusannya.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1. Kepemimpinan adalah adalah proses
mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian
tujuan.
2. Fungsi
kepemimpinan :
a. Fungsi
perencanaan
b. Fungsi
Memandang kedepan
c. Fungsi
Pengembangan loyalitas
d. Fungsi
pengawasan
e. Fungsi
mengambil keputusan
f. Fungsi
member motivasi
3. Pemimpinan
sangat berperan penting dalam pengambilan keputusan. Saat pengambilan keputusan dalam tinjauan
perilaku mencerminkan karakter bagi seorang pemimpin. Oleh sebab itu, untuk
mengetahui baik tidaknya keputusan yang diambil bukan hanya dinilai dari
konsekuensi yang ditimbulkannya
B.
SARAN
1. Hendaknya pembaca jika menjadi seorang
pemimpin dalam suatu organisasi dapat mengambil keputusan yang tepat dan
menerapkan gaya kepmimpinan sesuai dengan situasi dengan berbagai pertimbangan
yang telah diperhutungkan secara matang. Dalam mengambil keputusan, sebaiknya pemimpin
meminta saran kepada para ahli dan mencari referensi pada buku atau artikel –
artikel yang bersangkutan dengan masalah yang sedang di hadapi.
2. Sangat diperlukan sekali jiwa
kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu
dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.tugasku4u.com/2013/06/makalah-kepemimpinan.html
Pudjo
Sumedi,(2010). Organisasi dan Kepemimpinan, Jakarta, Uhamka Press.
Ardana,
Komang, dkk. 2008. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rivai,
Veithzal, 2007. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
http://www.kompasiana.com/wahyurinda/makalah-kepemimpinan-pengantar-manajemen_552925dbf17e61a7418b45b1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar