Kamis, 30 Oktober 2014

Makalah proses dan tahapan koMunikasi



BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG MASALAH

Komunikasi adalah hubungan kontak antar manusia, baik individu ataupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia itu sendiri. Manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkunggannya. Gerak dan suara pertama pada saat bayi dilahirkan adalah tanda dari komunikasi.

B.       RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimanakah proses terjadinya komunikasi ?
2.      Bagaimanakah tahap-tahap dalam proses komunikasi ?

C.      TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui proses dan tahapan-tahapan dalam melakukan komunikasi




BAB II
PEMBAHASAN

A.    PROSES KOMUNIKASI TERBAGI BEBERAPA MACAM
Berangkat dari paradigma Lasswell, Effendy (1994:11-19) membedakan proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:
1.      Proses komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
Komunikasi adalah proses membuat pesan yang setala bagi komunikator dan komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama-tama komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian giliran komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti ia menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertian.
Wilbur Schramm (dalam Effendy, 1994) menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil (terdapat kesamaan makna) apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of reference). Schramm menambahkan, bahwa bidang (field of experience) merupakan faktor penting juga dalam komunikasi.
Jika bidang pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, komunikasi akan berlangsung lancar. Sebaliknya, bila bidang pengalaman komunikan tidak sama dengan bidang pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti satu sama lain.
proses komunikasiakan berjalan baik atau mudah apabila di antara pelaku (sumber dan penerima) relatif sama. Artinya apabila kita ingin berkomunikasi dengan baik dengan seseorang, maka kita harsu mengolah dan menyampaikan pesan dalam bahasa dan cara-cara yang sesuai dengan tingkat pengetahuan, pengalaman, orientasi dan latar belakang budayanya. Dengan kata lain komunikator perlu mengenali karakteristik individual, sosial dan budaya dari komunikan.
2.      Proses komunikasi sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb.).
Lebih mendalam , Deddy Mulyana (2005 : 61 – 69) mengkategorikan definisi-definisi tentang komunikasi dalam tiga konseptual yaitu:
a.       Komunikasi sebagai tindakan satu arah
Suatu pemahaman komunikasi sebagai penyampaian pesan searah dari seseorang (atau lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap muka) ataupun melalui media. Pemahaman komunikasi sebagai proses searah sebenarnya kurang sesuai bila diterapkan pada komunikasi tatapmuka, namun tidak terlalu keliru bila diterapkan pada komunikasi publik (pidato) yang tidak melibatkan tanya jawab.
b.      Komunikasi sebagai interaksi.
Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal atau nonverbal, seorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau nonverbal, kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah menerima respon atau umpan balik dari orang kedua, dan begitu seterusnya.
c.       Komunikasi sebagai transaksi.
Pandangan ini menyatakan bahwa komunikasi adalah proses yang dinamis yang secara sinambungan mengubah phak-pihak yang berkomunikasi. Berdasrkan pandangan ini, maka orang-orang yang berkomunikasi dianggap sebagai komunikator yang secara aktif mengirimkan dan menafsirkan pesan. Setiap saat mereka bertukar pesan verbal dan atau pesan nonverbal.


B.      TAHAP-TAHAP DALAM PROSES KOMUNIKASI
Tahap-tahap dalam proses komunikasi secara sistematis dapat digambarkan sebagi berikut :
  1. Penginterpretasian
Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.  
  1. Penyandian
Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: merubah pesan abstrak menjadi konkret.
  1. Pengiriman
Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasitransmitter, alat pengirim pesan. dengan peralatan jasmaniah yang disebut
  1. Perjalanan
Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.
  1. Penerimaan
Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.
  1. Penyandian balik
      Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).
  1. Penginterpretasian
Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam bentuk pesan.
Tahap – tahap komunikasi yang terespon tindakan yaitu :
·         Pertama, Ideasi adalah tahap penciptaan ide (gagasan atau pesan) oleh komunikator
·         Kedua, Encording adalah tahap komunikator menyampaikan ide atau pesan berupa lambang-lambang yang dapat dimengerti oleh komunikan
·         Ketiga, Transmitting adalah tahap pengiriman ide atay pesan yang telah disusun berupa lambang-lambang yang mengandung pengertian melalui media komunikasi yang ada
·         Keempat, Decording adalah tahap komunikan menafsirkan lambang-lambang yang mengandung pengertian kedalam istilah yang pernah diketahui dari pengalamannya sendiri
·         Kelima, Tindaka adalah tahap terakhir dalam proses komunikasi berupa tindakan yang dilakukan komunikan karena respon atau tanggapan terhadap pesan-pesan yang diterimanya.


BAB III
PENUTUPAN

A.      KESIMPULAN
1.      Proses komunikasi terbagi menjadi beberapa macam, yaitu :
a.       Proses komunikasi secra primer
b.      Proses komunikasi secara sekunder

2.      Tahap-tahap dalam proses komunikasi
a.       Penginterpretasian
b.      Penyandian
c.       Pengiriman
d.      Perjalanan
e.       Penerimaan
f.       Penyandian balik
g.      Penginterpretasian

3.      Tahap-tahap komunikasi yang terespon tindakan :
a.       Ideasi
b.      Encording
c.       Transmitting
d.      Decording
e.       Tindakan

B.       SARAN
Proses dan tahapan komunikasi mesti dipelajari dan diketahui oleh semua orang. Maka dari itu sebaiknya pendidikan ini dipelajari sejak masih kecil.



DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar