BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Komunikasi
adalah hubungan kontak antar manusia, baik individu ataupun kelompok. Dalam
kehidupan sehari-hari komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia itu
sendiri. Manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkunggannya.
Gerak dan suara pertama pada saat bayi dilahirkan adalah tanda dari komunikasi.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimanakah proses terjadinya komunikasi
?
2. Bagaimanakah tahap-tahap dalam proses komunikasi
?
C.
TUJUAN
PENULISAN
Untuk mengetahui proses dan tahapan-tahapan dalam melakukan
komunikasi
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PROSES KOMUNIKASI TERBAGI BEBERAPA
MACAM
Berangkat dari paradigma Lasswell, Effendy (1994:11-19) membedakan
proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:
1. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer
adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer
dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal
(kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara
langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada
komunikan.
Komunikasi adalah proses membuat
pesan yang setala bagi komunikator dan komunikan. Prosesnya sebagai berikut,
pertama-tama komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan kepada
komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran dan atau perasaannya
ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan.
Kemudian giliran komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan dari
komunikator. Ini berarti ia menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan
atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertian.
Wilbur Schramm (dalam Effendy, 1994)
menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil (terdapat kesamaan makna) apabila
pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of
reference). Schramm menambahkan, bahwa bidang (field of experience) merupakan
faktor penting juga dalam komunikasi.
Jika bidang pengalaman komunikator
sama dengan bidang pengalaman komunikan, komunikasi akan berlangsung lancar.
Sebaliknya, bila bidang pengalaman komunikan tidak sama dengan bidang
pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti satu sama lain.
proses komunikasiakan berjalan baik
atau mudah apabila di antara pelaku (sumber dan penerima) relatif sama. Artinya
apabila kita ingin berkomunikasi dengan baik dengan seseorang, maka kita harsu
mengolah dan menyampaikan pesan dalam bahasa dan cara-cara yang sesuai dengan
tingkat pengetahuan, pengalaman, orientasi dan latar belakang budayanya. Dengan
kata lain komunikator perlu mengenali karakteristik individual, sosial dan
budaya dari komunikan.
2. Proses komunikasi sekunder
Proses komunikasi secara sekunder
adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan
menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang
sebagai media pertama.
Surat, telepon, teleks, surat kabar,
majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering digunakan
dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang
dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio, dsb.)
dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb.).
Lebih mendalam , Deddy Mulyana (2005
: 61 – 69) mengkategorikan definisi-definisi tentang komunikasi dalam tiga
konseptual yaitu:
a.
Komunikasi sebagai tindakan satu arah
Suatu pemahaman komunikasi sebagai
penyampaian pesan searah dari seseorang (atau lembaga) kepada seseorang
(sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap muka) ataupun melalui
media. Pemahaman komunikasi sebagai proses searah sebenarnya kurang sesuai bila
diterapkan pada komunikasi tatapmuka, namun tidak terlalu keliru bila
diterapkan pada komunikasi publik (pidato) yang tidak melibatkan tanya jawab.
b.
Komunikasi sebagai interaksi.
Pandangan ini menyetarakan komunikasi
dengan suatu proses sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian.
Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal atau nonverbal, seorang penerima
bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau nonverbal, kemudian orang pertama
bereaksi lagi setelah menerima respon atau umpan balik dari orang kedua, dan
begitu seterusnya.
c.
Komunikasi sebagai transaksi.
Pandangan ini menyatakan bahwa
komunikasi adalah proses yang dinamis yang secara sinambungan mengubah
phak-pihak yang berkomunikasi. Berdasrkan pandangan ini, maka orang-orang yang
berkomunikasi dianggap sebagai komunikator yang secara aktif mengirimkan dan
menafsirkan pesan. Setiap saat mereka bertukar pesan verbal dan atau pesan
nonverbal.
B. TAHAP-TAHAP
DALAM PROSES KOMUNIKASI
Tahap-tahap
dalam proses komunikasi secara sistematis dapat digambarkan sebagi berikut :
- Penginterpretasian
Hal
yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator.
Artinya, proses komunikasi
tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi
komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam
pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan
disebut interpreting.
- Penyandian
Tahap
ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil
diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini
disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder,
alat penyandi: merubah pesan abstrak menjadi konkret.
- Pengiriman
Proses
ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang
komunikasitransmitter, alat pengirim pesan. dengan peralatan jasmaniah
yang disebut
- Perjalanan
Tahapan
ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan
diterima oleh komunikan.
- Penerimaan
Tahapan
ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah
komunikan.
- Penyandian balik
Tahap ini terjadi pada
diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang
berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya
(decoding).
- Penginterpretasian
Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak
lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam bentuk pesan.
Tahap –
tahap komunikasi
yang terespon tindakan yaitu :
·
Pertama, Ideasi adalah tahap penciptaan ide
(gagasan atau pesan) oleh komunikator
·
Kedua, Encording adalah tahap komunikator
menyampaikan ide atau pesan berupa lambang-lambang yang dapat dimengerti oleh
komunikan
·
Ketiga, Transmitting adalah tahap pengiriman ide atay
pesan yang telah disusun berupa lambang-lambang yang mengandung pengertian
melalui media komunikasi yang ada
·
Keempat, Decording adalah tahap komunikan menafsirkan
lambang-lambang yang mengandung pengertian kedalam istilah yang pernah
diketahui dari pengalamannya sendiri
·
Kelima, Tindaka adalah tahap terakhir dalam proses
komunikasi berupa tindakan yang dilakukan komunikan karena respon atau
tanggapan terhadap pesan-pesan yang diterimanya.
BAB
III
PENUTUPAN
A.
KESIMPULAN
1. Proses komunikasi terbagi menjadi beberapa macam,
yaitu :
a. Proses komunikasi secra primer
b. Proses komunikasi secara sekunder
2.
Tahap-tahap dalam
proses komunikasi
a. Penginterpretasian
b. Penyandian
c. Pengiriman
d. Perjalanan
e. Penerimaan
f. Penyandian balik
g. Penginterpretasian
3. Tahap-tahap komunikasi yang terespon tindakan :
a.
Ideasi
b.
Encording
c.
Transmitting
d.
Decording
e.
Tindakan
B.
SARAN
Proses dan tahapan komunikasi mesti dipelajari dan diketahui oleh semua
orang. Maka dari itu sebaiknya pendidikan ini dipelajari sejak masih kecil.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar